Kamis, 27 Maret 2014

Analisis Gaya bahasa dalam puisi



Jalan Puisi
Karya : Husen Arifin

Jalan puisi: ketika tangan menuliskan kata-kata
Seperti meminum jamu ibu: Pahit
Lembar kertas tumbuh ditubuhmu
Mengendap dalm hidup dalam perut
Jalan puisi: seperti dikamar mandi
Dengar suara gemercik air, sabun colek dan pasta gigi
Tentang lelaki tambun membawa perempuan
Melainkan iman seolah malaikat tertidur di halaman
            Jalan puisi: kata-kata dalam keberkahan ramadhan
            Semua kehidupan kembali kepada kepercayaan
            Lurus dan bertekad dalam kemenangan
Jalan puisi: bulan suci menjadi manusia indonesia
Tersengar puja bapak dan ibu di desa







Dari puisi diatas terdapat beberapa gaya bahasa diantara lain:
1.      Majas perbandingan alegori
Majas alegori adalah menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau gambaran.
Contoh pada puisi diatas yaitu: “seperti meminum jamu ibu pahit: ibu” dan “lembar kertas tumbuh ditubuhmu”.
2.      Majas metonemia
Majas metonemia adalah bentuk pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merk, ciri khas atau menjadi atribut. Contoh pada puisi diatas yaitu: dengar suara gemercik air, sabun colek dan pasta gigi.
3.      Majas antropomorfisme
Majas antropomorfisme adalah bentuk metafora yang menggunakan kata bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contoh: “tentang lelaki tambun membawa perempuan”.
4.      Majas parabel
Majas parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita. Contoh: “melalaikan iman seolah malaikat tertidur di halaman” dan “bulan suci menjadi manusia indonesia terdengar puja bapak dan ibu di desa.

 Jadi dapat disimpulkan puisi tersebut mengandung 4 gaya bahasa, diantara lain, majas perbandingan, majas metonemia, majas antropomorfisme, dan majas parabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar